Arsip

Archive for the ‘True Stories of Me’ Category

#19 My First Stress

Dalam beberapa blog pribadi mungkin akan ditemukan cerita seseorang tentang ciuman pertamanya, pacar atau kencan pertama. Tapi dalam coretan setelah vakum lama ini, aku malah ingin menceritakan tentang STRES pertamaku. Apakah memang saat ini sedang stres? Hahaha.. entahlah…

Stres merupakan suatu kondisi yang disebabkan adanya ketidaksesuaian  antara situasi yang diinginkan dengan keadaan biologis, psikologis atau sistem sosial individu tersebut (Sarafino 2006).

Sebelumnya dengan definisi di atas kukira stres pertamaku adalah saat yang lain bisa mengucap huruf “R” tetapi aku belum bisa mengucapkannya. Hingga ketika lomba cerdas cermat antar SD, seorang guru dari team lawan memprotes jawabanku yang katanya kurang tepat dan jelas. Ahaaaai.. sontak teriak “huuuu..” menimpali protes beliau atasku yang cedal / cadel ini. Tetapi ternyata bukan itu stres pertamaku sebab aku enjoy aja tuh.. dan tetap bekerja keras melafalkan satu huruf keRamat itu hingga akhirnya kelas 5 SD bisa mengucapkannya dengan lancaRRRRRR..

Lalu kapan bro stres pertamanya? Baca selengkapnya…

#18.. King TITRASI 2000

Juli 19, 2013 2 komentar

Keningku mengkerut, berusaha bercermin di layar si Aspire.. Mencoba nyari jawaban kenapa seminggu ini pikiranku cuma ke kota Gudeg.. Entah sedang kangen Jogja, kangen kampus, atau kangen mantan.. tapi memang topik coretanku sedang menggali apa saja yang kualami di kota Pelajar tersebut. Mulai dari cacar air, menjadi waria, dan.. sekarang teringat ospek fakultasku yang diberi istilah TITRASI.. Tiga Hari Temu Akrab Farmasi.. Tentu saja ini kualami 13 tahun yang lalu.. jika seorang cowok pastinya mulai jatuh cinta. DUAR! Ini jawabannya.. kayaknya otakku lagi puber kedua.. makanya kangen masa lalu (gak nyambung sih kayaknya).

Aku agak berhati-hati dalam memilih coretan ini, sebab aku yakin selain si Zonkie dan si Ceker Ayam, atau si Coco pencipta lagu-lagu Titrasi, juga Jola dan Tere, ada ratusan (belum ribuan) anak Farmasi Sanata Dharma, baik yang sudah lulus, lolos, maupun sedang meregang nyawa dan nasib di sudut Paingan itu yang memiliki blog pribadi. Tapi mbah Google cuma nemu beberapa yang MENARIK pandanganku untuk kuterjemahkan sebagai perintah jemari kanan mengoperasikan si tikus-nya Aspire untuk klik kanan dan open in new tab.. Siapa aja? Ada si Aveline Johannes angkatan 2012 dengan foto-fotonya yang ceria..  ada Hans Gani angkatan 2010 dengan gaya tulisan yang sangat tidak membosankan.. Tambah lagi Maria Dyah Kartika anak ’10 atau ‘11 nampaknya dengan tulisan yang RAPAT HABEES.. sehingga aku tertipu kirain tentang TITRASI ternyata hanya jaga pendaftaran buat rombongan si Aveline doang.. Tapi tetap saja kurekomendasi (jangantanyakenapaya..). Terakhir si Monika yang angkatan 2012 soalnya foto2nya sama dengan Aveline. Kalau nggak satu nama ya.. minimal satu kelompok Goserelin Jempol..

Heuft.. oke deh.. kita mulai saja ya pemirsa tentang bulan-bulan pertamaku di sudut Maguwoharjo tepatnya di Kampus Universitas Sanata Dharma Paingan. Setelah semingguan beraktivitas maka kami pun diwajibkan mengikuti masa orientasi fakultas yang judul acaranya sama dengan salah satu kegiatan rutin di laboratorium. Ya.. TITRASI.. seperti yang kutuliskan di atas. Beragam acara disusun, rentetan aturan diumumkan, dan segala tetek bengek lainnya karena selama tiga hari kami akan berada di luar kampus. Salah satunya sempat kutuliskan mengenai permintaan untuk mengenakan kaos biru donker yang menjadi satu cerita seru karena makhluk bernama Ceprit. Pokoknya serba ribet tapi seru karena didampingi dampok (pendamping kelompok) yang belakangan menjadi ajang cari jodoh untuk angkatan sesudahku hahaha.. Mulai dari nyiapin yel-yel, tanda peserta, tenda, dan remeh temeh lainnya.. Setelah semua siap akhirnya pasukan Farmasi Noceng pun berangkaaaat.. Baca selengkapnya…

#17.. Sebuah Kisah Klasik Jadi Waria di Jogja..

Juli 18, 2013 13 komentar

Lepas dari muka bopeng.. ternyata ada kenangan unik lagi di masa awal kuliah. Yaitu.. menjadi WARIA.. Yuup, satu pengalaman seru ini aku dapatkan ketika mengikuti masa ospek kampus yaitu INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma) angkatan noceng alias tahun 2000. Saat itu karena masih sakit cacar maka saya ikut gelombang II dimana diadakan tiga gelombang tetapi daripada gelombang III yang pasti koret-koretan.. saya memilih untuk menunda sejenak babtisan saya masuk kampus di tengah-tengahnya.

Menjelang akhir INSADHA, akan ada penampilan tiap fakultas untuk memeriahkan malam inaugurasi alias acara pamungkas. Nah, kabar dari gelombang I, fakultasku FARMASI menampilkan performa band. Lebih cetarnya gitarisnya sempat pasang aksi gigit-gigit senar gitar walau sampai sekarang belum jelas apakah aksi itu pas pentas atau saat nunggu pentas (yang terakhir mah aku juga bisa hehehe..). Waaah.. paniklah anak-anak gelombang II.. Dub dub dub… Baca selengkapnya…

#16.. Cacar Perdanaku..

Sahabat pernah kena penyakit cacar? Cacar air lebih tepatnya atau Varicella? Hohoho.. Ini penyakit  yang sangat menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster (VZV). Gejalanya? Aduh.. selengkapnya bisa baca di sini atau di sini ya.. Akupun begitu adanya, cacar air perdana-ku hadir menyapa tepat saat hendak mengawali bangku kuliah. Alhasil kemana-mana pakai jumper untuk menutupi bintik merah berair dan sebagian bopengku dengan jumper atau hoodie. Mulai dari naik bus Rukun Agawe Santoso (RAS) hingga si Tweety alias angkot 21 yang menghubungkan kampus tercinta dengan kehidupan kota. Maklum aku kan kuliah di pinggiran Jogja..

Rasanya? wuaaah gak karuan, harusnya tepe tepe atawa tebar pesona, eh malah diberi bintang-bintang kejora di wajah. Alhasil tidak ada yang bisa digebet di semester pertama.. Tentu saja iya wong dulu masih statusnya masih berpacar selulus bangku putih abu-abu. Hehehe..

Nah, kenapa aku beri judul Cacar Perdana untuk coretan kali ini? Ya karena faktanya ada sebagian orang yang terkena dua bahkan tiga kali, aku sih berharap cuma sekali saja.. Hal ini bergantung daya tahan tubuh setiap individu yang beragam. Saat kondisi tepar atau drop, maka saat dekat dengan orang yang sedang terkena cacar akan terkena lagi. Atau bisa jadi jenis virusnya berbeda dan lebih kuat.

So.. pastikan dirimu selalu sehat dan rajin berolah raga agar imunitas atau kekebalan tubuh terjaga. Sehingga tidak ada lagi cacar kedua, ketiga, dan seterusnya yang menyapa.. Yang jelas, ada juga orang yang seumur hidupnya tidak pernah kena cacar kok.. Meski bukan juga menjadi alasan untuk doa setiap hari agar tidak kena cacar hihihhi.. Salam cacar perdana.. (bukan pacar loh ya..)

#15.. Tukang Cuci Piring La Verna

Saat tahun pertengahan tahun 1998, dimana aku mulai kelas dua SMA, mulailah beberapa petualangan seru yang kadang menegangkan, bahkan konyol dan tak masuk akal. Daripada bicara yang tegang, mending kucoretkan saja satu dari sekian kekonyolanku di masa putih abu-abu.

Kelas dua waktu itu aku sudah berpacar.. hihihi. Namun karena anggota PPA wicis waktu untuk berduaan juga hampir tidak ada, rasanya bisa ngelihat di gereja saat misa pagi aja dah luar biasa. Apa lagi gandengan tangan.. Padahal sekarang kalau nggak cipokan atau bergumul saat pacaran, sebagian besar akan bilang gak afdol alias kurang cetar membahana.. Nah, akhir minggu kalau tidak pulang ke rumah (baca:mudik), pastinya di kos atau ngapel ke asrama dengan waktu dan lahan pacaran yang terbatas.. (kadang sampai rebutan lapak)..

Semua begitu-begitu saja sampai akhirnya mengetahui dan tertular virus kakak kelas (rombongan mas Andre cs.) yang sering menghabiskan waktunya untuk ke Rumah Retret La Verna,di daerah Padang Bulan, bahkan sampai nginep segala. Wuaah.. sepertinya religius sekali, katanya sih mbantuin para suster untuk melayani rombongan yang retret.. Makan gratis pula!! Dasar anak kost, berhubung kiriman juga cekak.. maka kuturuti dengan nimbrung ke rombongan si kakak-kakak yang juga seniorku di OSIS. Minggu pertama langsung di OSPEK dengan bergerimis jalan kaki dari jalan aspal ke arah rumah retret lewat jalan pintas. Licin, becek, gelap, dan gak ada ojeeek. Demi Tuhaaaaan..

Rumah Retret La Verna (dikutip dari http://fsgmindonesia.blogspot.com/)

Rumah Retret La Verna                                                              (dikutip dari http://www.fsgmindonesia.blogspot.com)

Baca selengkapnya…

#14.. Kesurupan!!

Waduh.. ternyata target awal untuk menulis setiap hariku di blog sederhana ini benar-benar gagal. Baru 14 coretan kubuat dan melihat tanggal (sudah hari ke-22) nampaknya harus kerja keras untuk mencoretkan “rapelan” dari targetku. Tapi tetap semangat.. apalagi kali ini tema yang kuangkat adalah KESURUPAN!

Ya.. di masa putih abu-abuku pernah aku mengalami kesurupan atau dirasuki roh halus saat pelajaran sekolah usai. Aku masih ingat waktu itu ada Pak Harto guru Ekonomi yang menyadarkanku. Entah kenapa tiba-tiba seluruh tubuh kejang, teman-teman mengecil di pandanganku dan selanjutnya aku tidak ingat lagi. Menurut teman-teman mataku melotot, tubuhku kaku semua, dan dipapah menuju ruang UKS. Yang kuingat adalah bisikan Pak Harto bahwa yang bisa menyembuhkanku adalah diriku sendiri sehingga membuatku berdoa dalam hati agar lepas dari kondisi saat itu.

Saat pulih kurasakan lemas dan capek sekali, teman-teman mulai normal ukurannya di pandanganku. Konon kabarnya aku kerasukan salah satu roh halus penghuni sekolah yang mampir di saat pikiranku sedang kosong. Yang aku ingat waktu itu aku sedang patah hati karena putus cinta. Ahaaay…

So.. ada yang patah hati? Siap-siap aja kesurupan deh.. Kesurupan buat cari pengganti maksudku.. hehehe..

#13.. Jurit Malam Perdana..

Juni 18, 2013 6 komentar

Weekend plus cuti sudah usai. Waktunya kembali ke kerjaan dan mempersiapkan dua hal besar sekaligus buat pabrik di minggu ini yaitu peringatan ulang tahun pabrik dan juga kunjungan Badan POM dalam rangka pemetaan industri obat tadisional. Kerja keras dan kerja cerdas nih nampaknya.. Tapi tetap berusaha buat mbayar hutang beberapa coretan yang tertunda. Masih sama tentang true story of me sih.. Kali ini adalah satu cerita tentang Jurit Malam..

Ya, satu kegiatan penggemblengan mental yang lazim dijumpai dalam latihan kepemimpinan dasar tempo dulu baik di OSIS, Pramuka, ataupun kegiatan keorganisasian lainnya. Rasanya di menjelang akhir latihan akan ada si JM (Jurit Malam) ini. Apakah merayap, merangkak, berguling, naik, turun, bahkan melintasi lokasi menyeramkan semisal kuburan. Kalau sekarang daripada jurit malam rasanya mending ditutup dengan Desah Malam aja deh.. makanya banyak pemimpin melempem karena cewek.. hahaha..

Aku? Jelas mengalami.. beberapa kali malah.. Tapi ternyata yang mengesankan tetaplah yang pertama. Yaitu waktu PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) calon Ambalan di Lapangan Misi Pringsewu. Namanya anak yunior, pasti nurut ketika malamnya diminta melaksanakan jurit malam berkedok ‘mencari jejak’. Acara dimulai jam 10 malam, nyari jejak apa coba.. Baca selengkapnya…

#12.. Partai Pecinta Asrama..

Juni 14, 2013 2 komentar

Setelah sunat.. dimulailah kisah masa putih abu-abuku. Dimulai dengan jatuh cinta dengan anak di bawah umur hanya karena salah seragam hahaha.. Tapi memang menyenangkan sekali menikmati kisah cinta masa SMA. Semoga sahabat juga pernah mengalaminya… kalau nggak yuk balik lagi yuuk.. (dengan penuh semangat). Iya lah, masa dimana kenalan masih malu-malu, dijodoh-jodohin, pegangan tangan dah gak bisa tidur, dicium pipinya pura-pura kaget trus ngambek padahal seneng banget, punya pacar ibarat sebuah status, maksa si Cupid buat nyatakan cinta di belakang sekolah dan sebagainya.. Kalau sekarang? Ufft.. miris melihat video porno berhamburan di dunia maya dengan berlatar belakang atau ber-genre putih abu-abu.

Sekolah menengah umumku di Pringsewu, Kabupaten Tanggamus, Lampung (sekarang sudah jadi Kabupaten Pringsewu), memang mengharuskan aku dan beberapa teman yang bukan anak asli situ untuk berpisah dari orang tua dan mulai ngekost. Khusus untuk kaum cewek bisa memilih untuk ngekost atau tinggal di asrama. Ups Asrama?!? Ya.. mereka yang mempunyai suster (rohaniwati) pembina, pergi minimal harus berdua-dua, tidak boleh pakai celana panjang tetapi harus pakai rok kemana-mana (keluar asrama), wajib ikut kegiatan rohani, dan seabreg kegiatan lainnya. Mungkin peraturannya kini sudah berubah.. mungkin asramanya sudah bertambah.. mungkin.. mungkin.. aku tak peduli karena itu adalah pilihan.

Lantas? Apakah aku tahu suka dukanya hidup asrama? Ya jelas mboten ngertos.. karena tidak tinggal di dalamnya.. dan meski aku sering menyatroni dan akrab dengan penghuninya. Hanya saja karena penghuninya adalah kaum Hawa, tentu saja ada kisah antara aku dan Asrama.. kisah asmara tepatnya.. seperti apa? Baca selengkapnya…

#11.. SUNAT..

Hahaha.. mengingat lima deretan abjad pembentuk kata di atas jadi inget si kenthus adik sepupuku yang selalu ngancam Om Bro, bapaknya, untuk disunat dengan segera apabila sedang marah.. Padahal baru kelas empat SD.. waktu itu Om berencana memotong kepala “burung” adik sepupuku itu kalau sudah kelas lima SD. Biasanya lantas diceritakanlah kapan aku sunat.. wooooo…

Ya, jika akhirnya adik sepupuku disunat saat naik ke kelas 6 SD, beberapa sepupu juga menjelang naik jenjang ke masa putih biru, bahkan adik kandungku juga sama, tetapi aku disunat saat? Lulus SMP.. hehehe. Sudah berbulu dan membuat sesi ukur baju di SMA kulewatkan karena masih dalam tahap penyembuhan.

Khitan atau sunat untuk cowok memang tidak memandang umur, bisa saat balita, SD, SMP, SMA, bahkan dewasa. Misal sahabatku ada juga yang sunat saat sudah menjadi mahasiswa. Ada pula memang beberapa suku yang tidak melaksanakan proses ini. Ya, semuanya adalah pilihan, terkait tradisi atau kesehatan dimana sunat mempermudah kaum lelaki untuk menjaga kebersihan organ vitalnya.

Sunat kadang juga dibuat anekdot atau bahan candaan para pria saat menggoda satu sama lain apalagi jika ada yang tidak sunat.. misalnya..“Makan pisang itu kulitnya  harus dibuka, kalau nggak bisa keselek..”. Candaan ini bertahan lama bagi mereka yang tak disunat hingga aku menemukan jawaban tepat dan telak bagi mereka yang disunat. Apa itu? Baca selengkapnya…

#10.. Marah Dahulu (Angry Management Yang Sesat)

Juni 11, 2013 2 komentar

Pernah nonton film Angry Management? Atau dapat training mengenai hal tersebut? Bagaimana mengelola “marah” sehingga tepat sasaran dan tidak buang energi? Yup.. marah yang tidak jelas memang menjengkelkan bukan hanya buat si penerima tetapi juga buat pelakunya lho.. Bagaimana tidak? Sebab marah tentu mengeluarkan energi yang sangat besar. Itu baru satu “marah”.. kalau dua “marah” pasti lebih capek.. kalau sering “marah-marah”? itu tandanya MENYEMBUNYIKAN KELEMAHAN / KEKURANGAN.. Percayalah..

Namun percaya atau tidak, meski menonton filmnya baru di usia 20-an, ternyata aku dimasa kecil sudah menerapkan Angry Management meski sesat? Loh kok bisa.. Baca selengkapnya…