Arsip

Posts Tagged ‘sabar’

Lima Pelajaran Seorang Pekerja dari MACET..

Februari 19, 2015 2 komentar

Lima deretan huruf di akhir judul coretan kali ini sungguh menjadi lawan sekaligus teman setia perjalanan menuju tempat kerja bahkan saat pulang menuju rumah tercinta. Ya.. jalanan sepanjang Serang – Cikande demikian akrab dengan kemacetan di berbagai titik. Bila dari Ciruas, bisa dijumpai mulai dari Pasar Kalodran – Pasar Ciruas – Pabrik Woojin – Perempatan Sentul – Pasar Kragilan – Jembatan Kragilan – Perempatan Selikur – Terowongan Tambak – Pasar Tambak – Kawasan Nikomas – Pertigaan Gorda – Pabrik Pongwan atawa ParkLand – hingga ngos-ngosan tiba di Kawasan Industri Modern lanjut Kawasan Industri Pancatama tempat pabrikku berada.  Yang jelas harus sabar dan penuh perhitungan (meski sering meleset) untuk hari-hari tertentu yang menjadi hari pasar di beberapa titik yang diawali dengan kata “pasar” yang kusebutkan di atas.

Kenapa jadi lawan? Jelas dong.. apalagi jika bangun kesiangan atau dinas luar yang melewati titik-titik di atas. Alhasil harus berjibaku melewati tanjakan di Ondar-Andir menyusuri sisi tol, melipir di Selikur sampai Kibin dan keluar di sekitar pabrik Timas, atau masuk Cijeruk untuk lewat pasar Tambak dari belakang atau justru bablas terus melewati area pembuangan limbah yang tembus kawasan Modern. Akhirnya jarak tempuh normal yang bisa dicapai setengah sampai seperempat jam bisa molor sampai dua hingga tiga jam.. alamaaaak. Saat-saat itulah ketahanan selama 2,5 tahun di pabrik diuji dengan sangat (godaan untuk pindah pabrik maksudnya).

Nah.. kapan dong menjadi kawan? Pertama, saat kantuk melanda karena berangkat subuh atau pulang terlalu larut dari pabrik. Apalagi sekarang single fighter saat isteri tercinta memutuskan (setelah konferensi karpet hijau) untuk berhenti kerja. Biasanya saat boncengan tidak terasa tuh yang namanya macet.. Hehhehe.. Kedua, dari macet banyak sekali pelajaran yang bisa kupetik. Haiyaaah.. belajar kok dari macet, belajar apa bro.. Baca selengkapnya…

SabaR MaNanTi…

Februari 5, 2011 Tinggalkan komentar

 

Kulirik kalender lucu dari adik manisku.. 05 Februari 2011, dan my luph Aspire menunjukkan waktu 04.25 pagi..

Pelan kutarik laci meja, dan kuraih kertas yang sudah  lecek dan kumal karena seringnya kusentuh dan kubaca..

Kulihat dan kueja dalam hati deret kata demi kata di kertas itu..

Tersenyum geli ku menatap rancanganku sendiri atas hidupku ini..

Tapi sekejap menggenang bulir bening air mata di sudut mataku..

Menyadari besar kuasaNya atasku..

Karena indah yang kurancang tapi tak sempurna yang kuperoleh..

Ingin meledaaakkk.. Tapi PLUP! terdiam kelu..

Mungkin bukan sekarang, walau tak boleh berhenti kuupayakan..

Tak seperti yang kumau, meski harus kugapai sgala rancangan..

Kulipat lagi kertas lusuh itu, kali ini kusimpan di lemari..

Berharap berbeda tempat, berbeda pula hasil yang kudapat..

Ah.. sepertinya kali ini, episodeku berjudul SabaR MaNanti..

Karena tak pernah putus asa ini..

Asal tak membunuhku, ini akan membuatku semakin tegak berdiri

Dan semakin berarti..