Arsip

Archive for Juli, 2011

Saya Kompeten. Tapi Belum Meyakinkan.. Sebuah Jawaban..

Yah.. akhirnya sempat juga meluangkan waktu di sela kesibukan sertijab untuk menulis coretan ini. Satu jawaban atas postingan sebuah pertanyaan.. mengenai kompetensiku atas profesi yang kupilih bahkan dimana aku mengucap sumpah untuk itu.  Walau kala itu aku tak lantang betul dalam mengucapkan sumpah itu. Apapun itu.. aku bersyukur dan memanjatkan syukur plus terima kasih pada Tuhan karena tanpa campur tangan-Nya, aku takkan mampu melewati fase sertifikasi apotekerku.

Minggu pagi terasa cepat kujumpai kala itu, 24 Juli 2011, dimana saat orang kebanyakan menikmati Sunday Morning di seputaran danau UI, aku memacu si Merah Centil menerobos kerumunan penikmat pagi menuju Departemen Farmasi UI. Ugh.. pasti telat pikirku. Dan memang benar.. aku ketinggalan ujian, namun untungnya diijinkan untuk mengikuti jam berikutnya. Dan.. DUAR!! Rasanya bisulpun meletus saat 50 menit kuselesaikan semua sesi ujian mulai dari pilihan ganda, analisa resep, menulis copy resep, mengkaji suatu resep, dan akhirnya konseling ke pasien. Baca selengkapnya…

Akoe dan Si Merah Centil..

Juli 26, 2011 5 komentar

Ada perjumpaan, ada pula perpisahan.. Nampaknya pepatah itu berlaku juga buatku. Setelah sekian lama saling setia dalam hujan dan panas, dompet tebal dan kempes, jalan terjal maupun mulus, nikmatnya jatuh di jalanan.. atau riang mendaki tanjakan..tiba saatnya aku ‘bercerai’ dengan si Telor Ceplok.

Dia… yang menjadi saksi atas semua perjuangan cita dan cintaku.. kini sedang bersiap untuk kuserahterimakan dengan pemilik aslinya. Ya iyalah.. secara si TC dibelikan oleh ortuku, sudah sepatutnya kembali lagi. Aku telah memilih si Merah Centil untuk menemani hari-hariku ke depan.. Sedih memang, tapi apa mau dikata.. Walau lain jenis dan makhluk, tapi rasanya aku dan si TC sudah melalui lebih dari sepuluh tahun waktuku dengan keterikatan batin yang luar biasa. Tak terhitung suka dan duka yang kami alami bersama.. Mulai dari ngadat saat mboncengin cewek yang bukan pacarku (sensi banget..), ngambek kalau ada motor lain kubawa dan nginep di kost, sampai protes keras saat aku coba membeli motor yang baru. Protes ini terakhir ditunjukkan dengan kejamnya si TC menguras isi dompetku tepat di tanggal tua karena seperti hape, tiba-tiba matot (mati total). Baca selengkapnya…

Apakah Aku Masih Kompeten? Sebuah Pertanyaan..

Membaca postingan teranyarku di www.bocahrantau.wordpress.com, membuatku sadar bahwa aku telah keluar dari lintasanku sebagai apoteker. Maka aku berinisiatif untuk mengikuti SKPA (Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker) yang kebetulan diselenggarakan di Fakultas FMIPA – Departemen Farmasi UI. Lokasi acara yang bisa kutempuh dengan sepeminuman teh membuatku bersemangat kali ini walaupun sebenarnya aku ingin mengikutinya di kota gudek Jogja. Walau ada masukan dari teman mengenai kebelumjelasan program ini pun aku tak bergeming. Walau belum gajian pun aku paksain pinjem dulu untuk biaya pendaftaran. Dan walaupun baru menerima konfirmasi bahwa aku diterima sebagai peserta di Jumat malam sehari sebelum hari H pun aku masih tetap antusias.. dan sangat antusias..

Sedemikian bersemangatnya diriku.. sehingga beberapa rencana akhir pekan kutepikan demi acara ini.Walau tidak tahu apa yang akan kuhadapi dalam acara hari ini, aku masih tetap tak peduli. Motivasiku hanya untuk menguji diriku sendiri, tanpa belajar lagi, tanpa harus tanya kanan kiri, apakah aku masih kompeten di profesi ini. Apapun hasilnya.. maaf aku tak peduli.. aku hanya ingin mengetahui sejauh mana aku telah bergeser dari lintasanku selama ini.

kartu pesertaku.. kodenya akan jadi bahan coretan berikutnya..

Baca selengkapnya…

Kembali ke Lintasan.. Back To The Track..

Juli 23, 2011 2 komentar

Tercenung sesaat kala kuputuskan untuk coretan singkatku kali ini. Hanya sebuah kalimat petikan dari perbincanganku dengan managerku kala kuputuskan untuk berhenti dari tempatku bekerja saat ini. Beliau mengutarakan hal itu dengan mimik dan ekspresi serius, seolah mengingatkanku akan kondisiku sekarang.

Waktu terus berputar dan tak bisa berhenti.. Sekalipun kita mati, waktu pun masih akan meneruskan putarannya untuk mereka yang masih hidup hingga nanti kiamat datang (bagi yang percaya akan adanya kiamat). Tapi waktu itupun kuyakini akan berpindah ke alam yang belum pernah kusinggahi setelah kematian. Tentu saja sahabat… Mana mungkin kutulis coretan ini jika sudah menghembuskan nafas terakhirku kan??

Kita pun saat ini mau tak mau dan harus mengikuti putaran waktu tersebut. Seiring pergantian langkah hidup dan pergulatan kita dalam menjalani tiap fase dalam kehidupan kita. Ada saat senang, ada pula duka, kadang kita di puncak, tak jarang pula kita terpuruk. Dalam perjalanan itu, banyak kisah tlah terlewati, banyak ruang terlalui. Dan saat itulah ujian itu datang.. Baca selengkapnya…

Jangan Pernah Takut Akan Gelap..

Ngos-ngosan lagi malem ini, tapi yang ini beda.. Setelah malam selasa kemarin megap-megap karena futsal, malam ini terasa lelah karena tepok bulu alias badminton. Tapi puas banget.. palagi dari tiga pertandingan berhasil menang dua kali. Ruasannyyyaaa.. maknyuss.. tidur pasti nyenyak nich. Tapi dugaanku meleset.. saat masuk kamar, rapi-rapi sebentar eh mataku terpikat dengan si hitam Aspire yang ada di meja kamar kostku. Belum lepas eh karena jelalatan tiba-tiba aku malah pengen sejenak bermain dengan gitar yang teronggok manis di sudut kamar yang sama. Sambil beringsut menahan bau asem tubuhku, aku pun mulai meletakkan jemariku di deretan senar gitar itu.

Jreeeng.. lagu apa nich? Rasa Yang Tertinggal? Walah bisa diledek papanya Ibie nanti.. ehm apa ya?? Tanpa kusadari tiba-tiba jemari ini memainkan intro dari lagu lawasnya Duta dan Eross feat Tasya.. Jangan Takut Gelap.. Akh.. lirih kupetik gitar dan perlahan mulai mengalun untaian nada dari alat musik itu..

Hai kawan jangan takut, jangan resah
Bila lampu kamar mulai dipadamkan
Ku kan s’lalu menyanyikan lagu ini
Hingga nanti kau tidur bers’limut mimpi Baca selengkapnya…

Matematika Perkawinan..

Juli 17, 2011 4 komentar

Sluuurrrrpp.. kuteguk Moccacino-ku yang mulai dingin di malam ini. Ketika jemari menyentuh tuts demi tuts si Aspire, hati mulai tidak karuan. Yach.. perasaan senang, sedih, bahagia, dan lain-lain terasa benar mengaduk batin ini. Mulai menulis judul coretan ini pun sudah membuat bulu kudukku merinding. Satu tambah satu sama dengan satu, weitz.. jangan disamakan dengan setangkup obat nyamuk bakar, sepasang sandal atau sepatu, atau hal lain dimana satu unit benda terdiri dari dua unsur yang melengkapi. Tapi ini lain sahabat.. ini adalah Matematika Perkawinan, dimana pria dan wanita melebur menjadi satu unit keluarga.. Saling melengkapi dan menguatkan.. mendukung dan menghargai.. memahami dan dipahami.. dan seterusnya. Bandingkan dengan matematika pada umumnya dimana sampai kiamatpun bilangan satu tambah satu pasti akan sama dengan dua..

Coretan ini hanya sebuah catatan ringan dari kejadian kemarin malam saat menghadiri pernikahan sahabatku Lilex yang kukenal sejak kuliah di Jogja. Aku telah berjanji untuk menunggui (baca : menghadiri) pernikahannya, selain sahabatku Liza yang sudah kutunggui beberapa tahun yang lalu. Janji yang puji Tuhan bisa kutepati kali ini, sebab Tessy tak bisa kutunggui. Yach ini yang terakhir dari wanita-wanita terdekatku saat kuliah yang melepas masa lajangnya. Semoga menular padaku..

aku, lisa, dan lilex yang berhasil kutunggui..

aku dan tessy.. yang tak kutunggui..

Baca selengkapnya…

Seberapa perhatian kita dengan sekitar?

Juli 4, 2011 2 komentar

Tak bermaksud menggurui.. hanya ingin berbagi.. semoga sahabat semua mengerti..

Ada tiga peristiwa yang cukup menggelitikku beberapa hari ini. Utamanya karena peristiwa demi peristiwa itu terjadi di sekitarku. Yach.. menggelitik.. Karena bisa menggugah pikiran warasku untuk terdiam dan berpikir tentang seberapa peduliku terhadap lingkungan sekitarku..

crowded-new diunduh dari http://guciano.files.wordpress.com

Peristiwa pertama terjadi saat upacara misa di gereja Santo Thomas Kelapa Dua. Saat sesi pengumuman diberitakan mengenai penerimaan lektor lektris baru (istilah untuk pembaca Kitab Suci umat Katolik). Dalam hatiku bersorak huraaa.. aku pengen banget nge-daftar nich.. Tapi setelah melihat formulirnya, tercantum asal lingkungan mana. Whaaat.. tuing 3x.. aku ni masuk lingkungan mana ya.. Tanpa aku jelaskan bagaimana aku bertanya-tanya ke semua orang mengenai lingkungan dimana aku nge-kost, aku bocorkan saja bahwa aku belum pernah ikut kegiatan lingkungan. Dalam satu waktu di atas tempat tidur setelah doa malam, aku mengurut dada. Tak terasa hampir lima tahun di sini, mendaftar ke ketua lingkungan aku belum pernah, apalagi ikut ibadat lingkungan dan seabrek kegiatan lainnya. Benakku miris jika harus mengingat begitu aktifnya aku di masa SMA dan kuliah. Ternyata jiwa rohaniku mulai tumpul, aku merasa tersesat dari kawanan.. Dan ini menunjukkan ketidakpekaanku terhadap sekitarku.. Baca selengkapnya…

Mana oleh-oleh buatku??

Juli 3, 2011 2 komentar

Minggu yang cerah kurasa hari ini.. Sederet rencana tlah kususun rapi, dari beresin kamar ‘bujang’, bobo siang  indah, sampai ke gereja nanti sore. Ssst.. ada pula nyiapin buat pekerjaan besok Senin lho.. (bangga sendiri MODE ON). Setelah sebungkus ketoprak aku sikat.. aku lalu beraksi (30 menit yang lalu sebelum coretan ini terbit). Mulai ‘kurazia’ sudut sudut kamar kos yang tak terasa hampir lima tahun aku singgahi. Aku begitu hafal sepertinya, karena hanya 30 menit kamar ‘mulai’ terlihat rapi.. setidaknya di mataku sendiri. Dasar iseng, tiba-tiba aku berulah mengumpulkan benda-benda kecil di satu wadah plastik di hadapanku. Yup.. ada beberapa oleh-oleh dari berbagai daerah dan negara yang diberikan oleh teman-temanku. Soevenir biota laut dari Ayung, asbak dan kalender unik dari Jeng Indri, beberapa gantungan kunci dari Thailand dan Singapura dari suami Mbak Ning, juga gantungan kunci ’jodoh’ dari Cina yang spesial dari Mbak Sisil. Nich barangnya…

sebagian oleh-oleh dari sahabatku

 Lama kupandang deretan hasta karya tersebut.. dan akupun teringat tentang kisah-kisah lama seputar oleh-oleh. Yang pertama tentu saja Mbah Kung, yang selalu identik dengan hal tersebut setiap kali bepergian, berapapun jauh dan lamanya waktu pergi. Beliau tidak pernah absen untuk urusan yang satu ini, mulai dari makanan hingga benda-benda asal daerah tujuan. Kedua, tentu sahabat-sahabat yang doyan bertukar cinderamata saat perjalanan dinas ke luar negeri, mulai dari cokelat (yang ini standar sich..) hingga barang unik yang mengingatkanku akan dirinya dan tugasnya kala itu. Terakhir tentu diriku sendiri, yang juga gemar merepotkan diri untuk membawa oleh-oleh buat sahabat jika bepergian. Apalagi kalau tempatnya belum pernah kukunjungi.. alhasil biasanya uang saku langsung ludes. Tapi tak pernah menyesal tuh.. rasanya puaaaasss bangeeeettt.. melihat binar ceria sahabat dan ucapan girang terima kasihnya. Walau setahun yang lalu sempat kurasakan ada yang kurang.. Baca selengkapnya…